JAKARTA-Tak bisa dimungkiri, pertarungan antara timnas Indonesia kontra Malaysia merupakan rivalitas terpanas di Asia Tenggara. Pertandingan kedua tim selalu diselimuti atmosfer seru. Terlebih bila laga tersebut berstatus krusial seperti saat Indonesia dan Malaysia bentrok pada pertandingan terakhir Grup B Piala AFF 2012 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, malam ini.
Belum ada satu pun wakil grup B yang memastikan tiket ke semifinal. Selain Indonesia dan Malaysia, partai antara Singapura melawan Laos juga sangat krusial. Dengan raihan empat angka, Indonesia sejatinya hanya butuh hasil seri untuk lolos. Namun, berharap imbang melawan Malaysia sangat berisiko. Sebab, tuan rumah mengejar kemenangan untuk melenggang ke semifinal.
Nasib Indonesia dan Malaysia juga ditentukan oleh laga antara Singapura kontra Laos. Jika Indonesia kalah, sedangkan Singapura seri, Merah Putih "julukan timnas Indonesia"tersingkir. Sebab, The Lions "julukan Singapura" menang selisih gol. Melihat kondisi itu, pilihan paling aman bagi Indonesia adalah membungkam Malaysia!
"Kami harus tampil maksimal, kerja keras, dan bermain dengan motivasi tinggi. Kami tidak boleh puas dengan apa yang dicapai. Jalan masih panjang. Kami berjuang, hasilnya dipasrahkan kepada Allah," kata pelatih timnas Indonesia Nilmaizar kemarin (30/11).
Dia ogah membebani pasukannya dengan target menang. Dia hanya berharap Bambang Pamungkas dkk bermain penuh konsentrasi di tengah tekanan publik tuan rumah. Bagi pelatih 42 tahun tersebut, yang penting adalah Indonesia lolos ke semifinal dahulu.
"Konsentrasi kami adalah lolos ke semifinal. Kami tak mau mendahului kehendak dengan menarget menang. Tapi, tim ini akan berusaha dengan keras untuk mencapai hasil terbaik," ucapnya diplomatis.
Dalam tujuh kali pertemuan dalam Piala AFF, Indonesia punya rekor lebih baik daripada Malaysia. Merah Putih menang empat kali dan tiga kali kalah. Pertemuan terakhir kedua tim terjadi pada final Piala AFF 2010. Dalam partai puncak yang memakai format home and away itu, Malaysia menang 3-0 di Kuala Lumpur dan Indonesia balik menang 2-1 di Jakarta. Harimau Malaya "julukan Malaysia" menjadi juara dengan kemenangan agregat 4-2.
Nil menegaskan semangat anak didiknya sedang tinggi. Apalagi, laga kontra Malaysia sangat emosional. Karena itu, dia menyebut pertandingan bakal berjalan ketat.
"Kami dalam kepercayaan diri tinggi dan motivasi tinggi setelah menang. Demikian juga Malaysia. Mereka pasti percaya diri dan masih memiliki peluang," tutur mantan arsitek Semen Padang tersebut.
Gelandang timnas Oktovianus Maniani yang merupakan anggota skuad timnas Piala AFF 2010 mengaku sudah melupakan hasil pahit dua tahun lalu itu. Dia ingin, dengan tim yang mayoritas baru, Indonesia berhasil meraih hasil yang baru. Okto percaya semangat pemain-pemain muda timnas bakal menjadi modal untuk meladeni Malaysia.
"Yang sudah lalu biarlah berlalu. Saya yakin tim ini mampu meraih hasil yang lebih bagus. Kami inginkan kemenangan," tegas pemain bernomor punggung 28 tersebut.
Sementara itu, pelatih Malaysia K. Rajagopal menegaskan bahwa timnya akan tampil habis-habisan. Kemenangan telak 4-1 atas Laos telah mendongkrak motivasi para penggawa Harimau Malaya. "Para pemain tahu betapa pentingnya pertandingan melawan Indonesia. Kami harus menunjukkan kepercayaan diri seperti saat melawan Laos," ujar pelatih yang membawa Malaysia juara Piala AFF 2010 itu.
Rajagopal sadar bahwa tidak mudah membekuk Indonesia. Menurut dia, skuad Merah Putih juga tengah berada dalam motivasi tinggi setelah mengalahkan Singapura 1-0. "Yang terpenting bagi kami adalah berada dalam mental yang baik, sehingga bisa menang atas Indonesia," katanya.
Pelatih berdarah India tersebut mewaspadai serangan balik Indonesia. Meski begitu, dia sudah menyiapkan antisipasinya. Tensi pertandingan yang panas bakal membuat laga tersebut sangat menarik. "Saya yakin ini akan menjadi pertandingan yang sangat menarik yang layak dilihat suporter," ungkapnya.
Fokus Kawal Andik
Legenda sepak bola Malaysia, Shukor Salleh, mengatakan penyerang Garuda yang perlu diwaspadai pada laga hidup mati Piala AFF Malaysia melawan Indonesia adalah Andik Vermasnyah. Menurutnya, pemain Persebaya 1927 itu punya kecepatan yang bisa merepotkan barisan pertahanan Harimau Malaya.
Shukor mengatakan Andik tidak boleh diberi ruang untuk membawa bola dan melakukan penetrasi ke kotak terlarang. ’’Pemain tersebut tidak boleh diberikan ruang seluas-luasnya,’’ kata Suhukor seperti dilansir Utusan, Jumat (30/11).
Beda dengan penyerang Timnas Garuda, Bambang Pamungkas. Menurut Shukor, Bambang yang pernah merumput di Malaysia membela Selangor FC tak perlu mendapat pengawalan seperti Andik.
’’Dia (Andik) memang laju, berbeda dengan pemain veteran mereka (Indonesia), Bambang Pamungkas yang lambat. Pemain seperti ini tidak boleh diberikan ruang,’’ katanya.
Kayak Macan
Performa menawan Andik Vermansyah di dua pertandingan awal Timnas Indonesia di AFF Cup mengundang decak kagum personel Trio Macan. Trio pelantun lagu danggut yang dikenal seksi ini menilai Andik bak macan di lapangan.
’’Walaupun kecil, Andik taringnya kayak macan, larinya juga kencang banget,’’ kata Ifa, salah satu personel Trio Macan di Studio RCTI Kebon Jeruk Jakarta Barat, Jumat (30/11).
Tiga personel Trio Macan mengaku sudah lama mengenal sosok pemain asal klub Persebaya 1927 itu. Menurut Ifa, Andik punya kesamaan dengan Trio Macan, yakni sama-sama medok bicaranya.
’’Kita juga pernah ketemu. Dia lucu, ngomong medok kayak kita, tapi permainannya keren,’’ sahut Caca, personel Trio Macan lainnya.
Namun Trio Macan mengaku sedikit kecewa lantaran saat ini tidak bisa menyusul Timnas Indonesia ke Malaysia untuk menyaksikan perjuangan Andik dkk. Padahal mereka sangat ingin datang langsung ke Negeri Jiran untuk memberikan dukungan kepada Timnas. Itu disebabkan jadwal mereka yang sangat padat.
"Seandainya kita bisa nonton di Malaysia kita akan menyanyi Iwak Peyek. Mau suporternya kayak gimana, yang penting Iwak Peyek jalan terus," tegas Ifa lantas ngakak.
Untuk pertandingan besok melawan Malaysia, Trio Macan optimis Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak 3-0 sampai 4-0. "Kalau bisa habisin aja dah, jangan mau kalah sama Malaysia," kata Ifa.
’’Walaupun kecil, Andik taringnya kayak macan, larinya juga kencang banget,’’ kata Ifa, salah satu personel Trio Macan di Studio RCTI Kebon Jeruk Jakarta Barat, Jumat (30/11).
Tiga personel Trio Macan mengaku sudah lama mengenal sosok pemain asal klub Persebaya 1927 itu. Menurut Ifa, Andik punya kesamaan dengan Trio Macan, yakni sama-sama medok bicaranya.
’’Kita juga pernah ketemu. Dia lucu, ngomong medok kayak kita, tapi permainannya keren,’’ sahut Caca, personel Trio Macan lainnya.
Namun Trio Macan mengaku sedikit kecewa lantaran saat ini tidak bisa menyusul Timnas Indonesia ke Malaysia untuk menyaksikan perjuangan Andik dkk. Padahal mereka sangat ingin datang langsung ke Negeri Jiran untuk memberikan dukungan kepada Timnas. Itu disebabkan jadwal mereka yang sangat padat.
"Seandainya kita bisa nonton di Malaysia kita akan menyanyi Iwak Peyek. Mau suporternya kayak gimana, yang penting Iwak Peyek jalan terus," tegas Ifa lantas ngakak.
Untuk pertandingan besok melawan Malaysia, Trio Macan optimis Indonesia mengalahkan Malaysia dengan skor telak 3-0 sampai 4-0. "Kalau bisa habisin aja dah, jangan mau kalah sama Malaysia," kata Ifa.
Remehkan Skuat Nil Maizar
Mantan pelatih Tim Nasional (Timnas) Malaysia, B Sathianathan mengatakan Harimau Malaya tak perlu gentar melawan skuat Garuda di ajang laga hidup mati Piala AFF hari ini. Menurutnya, kekuatan di bawah asuhan Nil Maizar ini tak sehebat kala Timnas PSSI masih diarsiteki Alfred Riedl tahun 2010 di ajang sama.
’’Indonesia tak sehebat dibanding 2010. Saya percaya, pasukan kita mampu ke semifinal (dengan mengalahkan Indonesia),’’ kata Sathianathan seperti dilansir Utusan, Jumat (30/11).
Menurut Sathianathan, turunnya performa Timnas PSSI hal itu dibuktikan dengan dua pertandingan saat melawan Loas dan Singapura. Kata dia, meskipun Indonesia kini memuncaki grup B dengan mengoleksi poin empat, namun saat melawan Laos Garuda nyaris kalah.
Demikian pula saat menghadapi Singapura. Kata dia, Garuda hanya mampu mengalahkan The Lions-julukan Singapura-1-0, meski di sepanjang pertandingan Singapura lebih baik dengan mendapatkan banyak peluang mencetak gol.
"Jadi dengan Indonesia, saya rasa kita tidak bermasalah, cuma harus fokus dan mutu permainan harus ditingkatkan," katanya.
’’Indonesia tak sehebat dibanding 2010. Saya percaya, pasukan kita mampu ke semifinal (dengan mengalahkan Indonesia),’’ kata Sathianathan seperti dilansir Utusan, Jumat (30/11).
Menurut Sathianathan, turunnya performa Timnas PSSI hal itu dibuktikan dengan dua pertandingan saat melawan Loas dan Singapura. Kata dia, meskipun Indonesia kini memuncaki grup B dengan mengoleksi poin empat, namun saat melawan Laos Garuda nyaris kalah.
Demikian pula saat menghadapi Singapura. Kata dia, Garuda hanya mampu mengalahkan The Lions-julukan Singapura-1-0, meski di sepanjang pertandingan Singapura lebih baik dengan mendapatkan banyak peluang mencetak gol.
"Jadi dengan Indonesia, saya rasa kita tidak bermasalah, cuma harus fokus dan mutu permainan harus ditingkatkan," katanya.
Situasi Memanas
Sementara itu, situasi memanas jelang pertandingan hidup mati penyisihan Grup B Piala AFF 2012 antara Indonesia melawan Malaysia hari ini. Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, mengimbau para suporter Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang saat ini di Malaysia untuk tidak terprovokasi dengan ulah suporter tuan rumah.
’’Terutama mereka yang ada di Bukit Jalil, jangan sampai terprovokasi dengan aksi-aksi suporter lawan. Kita ingin jadi suporter teladan, kita dukung timnas tanpa harus menghina mengejek suporter lain,’’ ujar Andi usai rapat koordinasi nasional di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (30/11).
Menurut Andi, pemerintah telah mengimbau aparat keamanan Malaysia untuk menciptakan situasi kondusif menjelang laga yang akan digelar di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Melalui Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, pemerintah meminta aparat Malaysia menjamin keselamatan para pendukung tim Garuda.
Seperti diketahui beberapa insiden tidak mengenakkan terjadi menjelang pertarungan dua musuh bebuyutan ini. Di antaranya insiden penyerangan terhadap sekelompok suporter Indonesia oleh pendukung tuan rumah.
Menurut Andi, insiden itu telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Ia menyesalkan kegagalan aparat tuan rumah untuk melindungi para suporter timnas Indonesia.
’’Kalau kita yang jadi tuan rumah kita pasti akan melakukan langkah-langkah mengamankan suporter negara lain. Tapi karena ini Malaysia yang jadi tuan rumah maka kita harapkan Malaysia yang mengamankan suporter-suporter Indonesia,’’ papar Andi.
Selain insiden pemukulan, beredarnya video berisi ejekan-ejekan suporter Malaysia pada suporter Indonesia menambah keruh suasana. Video tersebut beredar luas melalui situs YouTube dan telah disaksikan banyak orang.
’’Tapi tentu saja ada ketentuan FIFA yang mengatur etika sebagai suporter tidak boleh menghina, kata-kata rasis atau melecehkan segala macam,’’ tandas menteri berkumis itu. (ca/awa/dil/jpnn)
Menurut Andi, pemerintah telah mengimbau aparat keamanan Malaysia untuk menciptakan situasi kondusif menjelang laga yang akan digelar di Stadion Bukit Jalil, Malaysia. Melalui Duta Besar RI untuk Malaysia, Herman Prayitno, pemerintah meminta aparat Malaysia menjamin keselamatan para pendukung tim Garuda.
Seperti diketahui beberapa insiden tidak mengenakkan terjadi menjelang pertarungan dua musuh bebuyutan ini. Di antaranya insiden penyerangan terhadap sekelompok suporter Indonesia oleh pendukung tuan rumah.
Menurut Andi, insiden itu telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib. Ia menyesalkan kegagalan aparat tuan rumah untuk melindungi para suporter timnas Indonesia.
’’Kalau kita yang jadi tuan rumah kita pasti akan melakukan langkah-langkah mengamankan suporter negara lain. Tapi karena ini Malaysia yang jadi tuan rumah maka kita harapkan Malaysia yang mengamankan suporter-suporter Indonesia,’’ papar Andi.
Selain insiden pemukulan, beredarnya video berisi ejekan-ejekan suporter Malaysia pada suporter Indonesia menambah keruh suasana. Video tersebut beredar luas melalui situs YouTube dan telah disaksikan banyak orang.
’’Tapi tentu saja ada ketentuan FIFA yang mengatur etika sebagai suporter tidak boleh menghina, kata-kata rasis atau melecehkan segala macam,’’ tandas menteri berkumis itu. (ca/awa/dil/jpnn)