Di atas catwalk, model-model Amerika berlenggak-lenggok memeragakan beragam rancangan busana batik untuk berbagai kesempatan.
Peragaan busana batik ini menjadi puncak Malam Penganugerahan PemenangThe 2nd American Batik Design Competition (Kompetisi Rancangan Batik Amerika Ke-2) di Mandarin Oriental Hotel, Washington DC, AS, 30 Oktober 2013 waktu setempat.
"Suatu saat saya ingin melihat batik menjadi salah satu trend fashion di kancah mode dunia, seperti di New York dan pusat-pusat mode dunia lainnya," ujar Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Dr. Dino Patti Djalal, dalam sambutan pembukaan.
Sebelumnya Dubes menyampaikan bahwa penyelenggaraan Kompetisi Rancangan Batik Amerika Ke-2 yang mengangkat tema The Spirit of America in the Heritage of Batik, diharapkan dapat meningkatkan gaung kreatifitas seni batik dalam budaya Amerika.
"Selain itu juga akan menghubungkan komunitas kreatif seni-budaya di AS dan Indonesia," demikian Dubes.
Sementara itu Sri Sultan Hamengkubuwono X yang hadir dan membuka secara resmi perhelatan ini juga menyampaikan penghargaan atas apresiasi yang semakin tinggi di kalangan masyarakat Amerika terhadap batik Indonesia.
"Kompetisi Rancangan Batik Amerika ini tidak saja akan meningkatkan ragam batik dalam tataran internasional, tetapi juga menjadi wahana meningkatkan hubungan antar masyarakat madani kedua negara," pungkas Sri Sultan.
Kompetisi ini diikuti oleh peminat dari berbagai kalangan, antara lain para perancang, pebisnis, pelajar, dan pecinta seni. Para juri terdiri dari pengajar, perancang profesional dan seniman dari Indonesia dan AS.
Keluar sebagai pemenang berturut-turut adalah Donna Backues (artis studio, illustrator dari Philladelphia dengan bertema Ring of Fire Lighting the Flame of Liberty), Anica Buckson (pelajar fashion desainer dari Brighton, Massachusetts, bertema North Native America), dan Christiane Grauert (Associate Professor dari Milwaukee Institute of Art and Design, bertema Many Faces Many Voices).
Ketiga pemenang mendapat tiket untuk melakukan perjalanan ke kota-kota di Indonesia selama dua minggu (tur batik) dan mengikuti pameran di Indonesia dan di Amerika Serikat. Selain itu, masing-masing pemenang juga menerima hadiah uang tunai sebesar USD 7.000,00.
Malam Penganugerahan Pemenang dihadiri oleh sekitar 500 tamu, antara lain dari kalangan anggota Kongres dan Senat AS, pejabat tinggi pemerintah, para Duta Besar ASEAN dan negara-negara sahabat serta korps diplomatik, seniman, pebisnis AS/CEO perusahaan AS, para finalis dan juri Kompetisi Rancang Batik dan undangan lainnya.
Kompetisi ini melanjutkan kesuksesan penyelenggaraan The 2nd American Batik Design Competition (Kompetisi Rancangan Batik Amerika Pertama) pada tahun 2011 oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Chicago , Houston , Los Angeles , New York dan San Francisco.
Acara Malam Penghargaan sebelumnya diawali dengan Pameran Batik Indonesia, menampilkan koleksi kekayaan khasanah batik dari berbagai daerah, nama, corak dan filosofinya, serta tekstil Indonesia dan batik kreasi dari para finalis. Juga ada peragaan busana batik Indonesia dari perajin batik Alleira dan Perancang Tekstil terkenal Amerika berbasis di New York, Mary Jaeger.
Turut menyemarakkan acara antara lain penampilan beragam tarian tradisional dan kontemporer Indonesia, serta musik tradisional Bali. Juga hadir secara khusus untuk menghibur tamu undangan adalah pemusik Diaspora Indonesia dari Belanda, Daniel Sahuleka yang membawakan lagu-lagu hitsnya antara lain You Make World So Colorful, Don't Sleep Away This Night.
Keluar sebagai pemenang berturut-turut adalah Donna Backues (artis studio, illustrator dari Philladelphia dengan bertema Ring of Fire Lighting the Flame of Liberty), Anica Buckson (pelajar fashion desainer dari Brighton, Massachusetts, bertema North Native America), dan Christiane Grauert (Associate Professor dari Milwaukee Institute of Art and Design, bertema Many Faces Many Voices).
Ketiga pemenang mendapat tiket untuk melakukan perjalanan ke kota-kota di Indonesia selama dua minggu (tur batik) dan mengikuti pameran di Indonesia dan di Amerika Serikat. Selain itu, masing-masing pemenang juga menerima hadiah uang tunai sebesar USD 7.000,00.
Malam Penganugerahan Pemenang dihadiri oleh sekitar 500 tamu, antara lain dari kalangan anggota Kongres dan Senat AS, pejabat tinggi pemerintah, para Duta Besar ASEAN dan negara-negara sahabat serta korps diplomatik, seniman, pebisnis AS/CEO perusahaan AS, para finalis dan juri Kompetisi Rancang Batik dan undangan lainnya.
Kompetisi ini melanjutkan kesuksesan penyelenggaraan The 2nd American Batik Design Competition (Kompetisi Rancangan Batik Amerika Pertama) pada tahun 2011 oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Indonesia di Chicago , Houston , Los Angeles , New York dan San Francisco.
Acara Malam Penghargaan sebelumnya diawali dengan Pameran Batik Indonesia, menampilkan koleksi kekayaan khasanah batik dari berbagai daerah, nama, corak dan filosofinya, serta tekstil Indonesia dan batik kreasi dari para finalis. Juga ada peragaan busana batik Indonesia dari perajin batik Alleira dan Perancang Tekstil terkenal Amerika berbasis di New York, Mary Jaeger.
Turut menyemarakkan acara antara lain penampilan beragam tarian tradisional dan kontemporer Indonesia, serta musik tradisional Bali. Juga hadir secara khusus untuk menghibur tamu undangan adalah pemusik Diaspora Indonesia dari Belanda, Daniel Sahuleka yang membawakan lagu-lagu hitsnya antara lain You Make World So Colorful, Don't Sleep Away This Night.
Kompetisi Rancangan Batik Amerika ini bertujuan untuk memperkenalkan kreatifitas dan inovasi rancangan batik, sekaligus upaya untuk memperkenalkan batik kepada dunia serta mendorong budaya batik Indonesia ke ranah keragaman budaya Amerika.
The 1st American Batik Design Competition pada tahun 2011 adalah pertama kalinya kompetisi rancangan batik diselenggarakan di luar negeri, dan sekarang telah direplikasi di negara-negara lain seperti antara lain di Italia.
Hal ini secara efektif membantu memperkuat hubungan people to people contact antara masyarakat Amerika Serikat dan Indonesia, dan telah membawa budaya kreatif Indonesia lebih dekat dengan budaya populer Amerika.
Apresiasi terhadap budaya Indonesia diperkuat ketika perancang Amerika belajar lebih banyak tentang batik, di lain pihak melalui kompetisi ini masyarakat Indonesia juga akan dapat meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai budaya Amerika.
Sejak 2011, kompetisi telah menghimpun sembilan tema menakjubkan dari para perancang batik Amerika, antara lain: Cowboy Batik, Totem Batik, Divine Unity Batik, Amber Waves of Grain Batik, Beach Batik, Stars and Stripes Batik, Buffalo Batik dan QR Code Batik.
Pada kompetisi tahun ini ada tambahan lima jenis rancangan batik Amerika dari para finalis berupa cetak biru pola batik dan telah diproses menjadi kain batik di Yogyakarta, selanjutnya dipamerkan pada acara Malam Penganugerahan Pemenang.
Batik merupakan seni melukis dan mewarnai tekstil menggunakan damar atau malam (sejenis lilin) dengan alat tulis canting atau metode lainnya. Seni tekstil batik dengan segala corak, pola dan desainnya sudah sangat terkenal dan tersebar luas di seluruh Indonesia . Hal ini telah menjadi bagian integral dari identitas budaya Indonesia.
The 1st American Batik Design Competition pada tahun 2011 adalah pertama kalinya kompetisi rancangan batik diselenggarakan di luar negeri, dan sekarang telah direplikasi di negara-negara lain seperti antara lain di Italia.
Hal ini secara efektif membantu memperkuat hubungan people to people contact antara masyarakat Amerika Serikat dan Indonesia, dan telah membawa budaya kreatif Indonesia lebih dekat dengan budaya populer Amerika.
Apresiasi terhadap budaya Indonesia diperkuat ketika perancang Amerika belajar lebih banyak tentang batik, di lain pihak melalui kompetisi ini masyarakat Indonesia juga akan dapat meningkatkan pemahaman akan nilai-nilai budaya Amerika.
Sejak 2011, kompetisi telah menghimpun sembilan tema menakjubkan dari para perancang batik Amerika, antara lain: Cowboy Batik, Totem Batik, Divine Unity Batik, Amber Waves of Grain Batik, Beach Batik, Stars and Stripes Batik, Buffalo Batik dan QR Code Batik.
Pada kompetisi tahun ini ada tambahan lima jenis rancangan batik Amerika dari para finalis berupa cetak biru pola batik dan telah diproses menjadi kain batik di Yogyakarta, selanjutnya dipamerkan pada acara Malam Penganugerahan Pemenang.
Batik merupakan seni melukis dan mewarnai tekstil menggunakan damar atau malam (sejenis lilin) dengan alat tulis canting atau metode lainnya. Seni tekstil batik dengan segala corak, pola dan desainnya sudah sangat terkenal dan tersebar luas di seluruh Indonesia . Hal ini telah menjadi bagian integral dari identitas budaya Indonesia.
Acara Malam Penganugerahan ini juga sekaligus digunakan sebagai awal Indonesian Celebration Week (Pekan Perayaan Indonesia) yang akan berlangsung di Sakler Gallery-Smithsonian, Washington DC, pada 31 Oktober - 4 November 2013.
Pekan Perayaan Indonesia menyajikan serangkaian pertunjukan gamelan Indonesia dari seluruh Amerika dan juga beberapa kelompok gamelan Indonesia dari Padang Panjang (Sumatera Barat) dan Bali, yang akan menyemarakkan acara tersebut.
Selain itu acara Pekan Perayaan Indonesia juga diisi dengan rangkaian seminar etnomusikologi, gamelan, pertunjukan wayang kulit, berbagai seni kreatif, musik, tarian, teater, batik dan film yang akan menjadikan acara perayaan tersebut sebagai pertunjukan keragaman Indonesia secara komprehensif di AS.
Pekan Perayaan Indonesia menyajikan serangkaian pertunjukan gamelan Indonesia dari seluruh Amerika dan juga beberapa kelompok gamelan Indonesia dari Padang Panjang (Sumatera Barat) dan Bali, yang akan menyemarakkan acara tersebut.
Selain itu acara Pekan Perayaan Indonesia juga diisi dengan rangkaian seminar etnomusikologi, gamelan, pertunjukan wayang kulit, berbagai seni kreatif, musik, tarian, teater, batik dan film yang akan menjadikan acara perayaan tersebut sebagai pertunjukan keragaman Indonesia secara komprehensif di AS.