Membahagiakan Customer
Zappos,
yang baru saja diakuisisi oleh Amazon, salah satu senjata utamanya
adalah customer service. Zappos punya prinsip bahwa customer service
bukanlah cost, melainkan investasi. Jika di perusahaan lain, telepon
mungkin durasinya dibatasi, maka tidak di Zappos. Di Zappos, mereka yang
berada di call center justru didorong untuk menjalin hubungan baik
dengan pelanggan. Nomor telepon call center dicantumkan pada setiap
halaman website.
Tony Hsieh, CEO Zappos, perusahaan sepatu online
yang sukses, memulai bisnisnya dengan sebuah problem. Ia sulit
menemukan sepatu dengan model, warna, ukuran, dan lebar yang sesuai,
baik secara online maupun offline. Ia kemudian berangan-angan mendirikan
perusahaan pilihan pelanggan dengan servis terbaik. Melalui motto "With
Zappos, the shoe store comes to you," setiap pelanggan bisa bebas
mengungkapkan apa yang ia inginkan pada petugas customer service sampai
bisa menemukan sepatu yang paling tepat. Semua frontliners terkesan
mempunyai waktu cukup untuk melayani setiap pelanggan, supplier, ataupun
vendor. Staff yang kerja di call center sama sekali tidak dibekali
dengan script, sehingga mereka dapat berbicara ngalor ngidul dengan
pelanggan, dan itu merupakan hal yang sah-sah saja di Zappos. Hanya
saja, bukan berarti staf ini bebas begitu saja, karena terdapat
kriteria-kriteria tertentu yang menjadi area evaluasi mereka. Tiap hari,
Zappos tercatat menangani sekitar 5,000 panggilan telepon. Bila
dikalkulasi, semua upaya ini tidak mengeluarkan biaya tinggi, asal
seluruh jajaran manajemen mempunyai sikap dan menjiwai keinginan untuk
melayani.
Zappos tidak keberatan untuk mengeluarkan biaya mahal,
asalkan itu dapat membuat pelanggannya happy. Misalnya, seperti delivery
dalam semalam, dimana pelanggan pesan malam, besok pagi barang tiba.
Tentu biayanya mahal, namun Zappos bersedia demi menciptakan wow
experience bagi pelanggan.
Hasilnya? Zappos mengklaim bahwa 75%
dari penjualan mereka berasal dari repeat customer, yakni pelanggan
sudah pernah membeli, kemudian membeli lagi. Ini merupakan hasil dari
customer service mereka yang kemudian membuahkan customer engagement.
sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/50f6d0f2562acf150e000007/membahagiakan-customer-ala-zapposcom/