Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diwawancarai wartawan di tepi tanggul
Latuharhary, Jakarta Pusat, Sabtu (9/2/2013). Hari ini Jokowi kembali
melihat kondisi tanggul yang sempat jebol ketika hujan besar beberapa
waktu lalu.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan akan segera memutuskan pembangunan megaproyek Giant Sea Wall atau tanggul raksasa. Meski begitu, tetap harus melalui proses kalkulasi yang sangat panjang.
"Ini masih proses dan secepatnya akan kita segera putuskan," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (11/2/2013).
Menurut
Jokowi, aspek yang perlu diperhitungkan antara lain aspek ekonomi,
aspek kesehatan, dan aspek lingkungan. "Memang masih dalam penghitungan
yang teknis juga, hitung-hitungan ekonomi, masalah lingkungan juga.
Semualah, kita masih terus proses," ujarnya.
Setelah kalkulasi tersebut rampung, Jokowi optimis dapat memulai pengerjaan Giant Sea Wall pada tahun ini. Padahal, Kementerian Pekerjaan Umum pernah menargetkan pengerjaan Giant Sea Wall itu dimulai pada 2016.
"Ah kelamaan, ya bulan-bulan tahun inilah (hitung-hitungannya). Jangan lama-lamalah," kata Jokowi.
Giant Sea Wall
ini merupakan salah satu gagasan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo
untuk menjaga bahaya rob dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan air
bersih. Ada jalan melingkar di atas Giant Sea Wall dan pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Untuk
membangun gagasan ini, diperlukan dana sekitar Rp 150 triliun. Selain
itu, diperlukan keterlibatan swasta untuk pembangunan Giant Sea Wall.
Sebelum prediksi rob di seluruh pantai utara Jawa terjadi, proyek ini harus sudah selesai. Selama proyek Giant Sea Wall
belum berjalan, Pemprov DKI dalam waktu dekat membangun pabrik
penjernihan air di Curug, Karawang, Jawa Barat. Proyek ini merupakan
solusi jangka pendek memenuhi kebutuhan air bersih Jakarta dan solusi
jangka panjang adalah membangun Giant Sea Wall.
referensi: http://megapolitan.kompas.com/read/2013/02/11/13573674/Jokowi.Ingin.Proyek.Giant.Sea.Wall.Segera.Dibangun?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Khlwp